Sayangi Lingkungan

Mari kita audit energi kita untuk mengurangi eksplorasi energi yang berlebihan dan mengurangi efek pemanasan global...lihatlah,sudah banyak es abadi yang mencair...please save our earth, ...
ES

Borobudur

Salah satu Maha Karya manusia yang patut dilestarikan, dibangun tanpa menggunakan semen namun sangat kokoh, ...
Borobudur

Indahnya Hidup

Ah,...indahnya bila bisa hidup dengan suasana seperti ini, jauh dari hiruk pikuk kebisingan dan keterikatan waktu yang kadang membuat kita stress
Indahnya Hidup

Misteri Bulan

Diposting oleh vic kun

Setiap malam, bila nggak mendung kita akan melihat banyak sekali benda-benda yang bertebaran di langit. Namun yang paling tampak adalah bulan. Namun, apakah kita tahu seperti apa sih bulan itu? ternyata bulan kita menyimpan misteri yang seharusnya kita tahu! Siapkah Anda menerima kenyataan yang mengerikan tentang bulan?

Usia bulan lebih tua dari yang diperkirakan, bahkan diperkirakan lebih tua daripada bulan dan matahari itu sendiri! Umur Bumi paling tua yang bisa diperkirakan adalah 4.6 milyar tahun. Sementara itu batuan Bulan malah sudah berumur 5.3 milyar tahun. Bulan lebih tua 1 milyar tahun ketimbang Bumi!

Normalnya sebuah planet akan keras di dalam dan makin lama makin lembut diatas, seperti bumi kita. Tidak demikian halnya dengan bulan. Bagian dalam bulan seperti berongga, sementara bagian atasnya keras sekeras Titanium. Hal inilah yang menyebabkan bahwa bulan bagaimanapun juga sangat kuat dan tahan serangan. Kawah terbesar di Bulan berdiameter 300 km, dengan kedalaman hanya 6.4 km. Sementara itu, menurut hitungan ilmuwan, jika batuan yang menubruk bulan tadi, menubruk Bumi, maka akan terbentuk lubang paling tidak sedalam 1.200 km!

Bulan yang berongga juga dibuktikan saat kru Apollo yang meninggalkan Bulan, membuang kembali sisa pesawat yang tidak digunakan kembali ke Bulan . Hasilnya, sebuah gempa dan gema pada permukaan bulan terjadi selama 15 menit. Penemuan ini diulang kembali oleh kru Apollo 13, yang kali ini jatuh lebih keras, menimbulkan gema selama 3 jam 20 menit.

Ibaratnya seperti sedang membunyikan lonceng yang kemudian berdentang, hanya saja karena tidak ada udara, maka suara dentang lonceng yang dihasilkan tidak bisa didengar oleh manusia. Sementara itu, penemuan ini dipertanyakan oleh Carl Sagan, bahwa satelit alamiah nggak mungkin kopong dalamnya.

Asal usul batuan dan debu bulan sendiri tidak jelas, karena perbedaan komposisi pembentuk bulan yang berbeda sekali dengan komposisi batuannya. Batu yang pernah diambil team apollo sebesar 380 kg lebih, menunjukkan adanya bahan unik dan langka seperti titanium murni, kromium, itrium, dan lain-lain. Logam ini sangat keras, tahan panas, anti oksidasi. Jenis logam ini tidak terdapat secara alamiah di alam, dan jelas tidak mungkin terbentuk secara alamiah.

Para ilmuwan juga mengalami kesulitan menembus sisi luar bulan sewaktu mereka mengebor bagian terluar bulan. Setelah diteliti, bagian yang di bor tadi adalah sebuah mineral dengan kandungan titanium, uranium 236 dan neptunium 237. Bahan bahan super keras anti karat, yang juga tidak mungkin terbentuk secara alamiah, karena digunakan di bumi untuk membuat pesawat stealth. Kemungkinan besar, ini logam hasil sepuhan manusia!

Batuan bulan juga entah bagaimana sangat magnetik. Padahal tidak ada medan magnet di Bulan itu sendiri. Berbeda dengan bumi yang banyak sekali mengandung medan magnet. Pada 7 Maret 1971, instrumen bulan yang dipasang oleh astronot merekam adanya air melewati permukaan bulan. Uap air tadi bertahan hingga 14 jam dan menutupi permukaan seluas 100 mil persegi.

Bulan bisa menutupi matahari dalam gerhana bulan total, tapi ukurannya tidak sama. Yang menarik, jarak matahari ke bumi persis 395 kali lipat jarak bulan ke bumi, sedangkan diameter matahari persis 395 kali diameter bulan. Pada saat gerhana matahari total, ukuran bumi dan bulan persis sama, sehingga matahari bisa tertutup bulan secara sempurna. Hitungan ini terlalu cermat dan akurat jika hanya merupakan kebetulan astronomi semata.

Orbit bulan merupakan satu satunya yang benar benar hampir bulat sempurna dari semua sistem tata surya kita. Berat utama bulan terletak lebih dekat 6000 kaki ketimbang pusat geometrisnya, yang harusnya justru mengakibatkan orbit lengkung. Sesuatu yang tidak diketahui telah membuat bulan stabil pada poros nya. Suatu teori yang belum di yakini benar adanya juga mengatakan bahwa wajah bulan yang selalu sama di setiap hari nya karena adanya suatu hal yang menyebabkan itu. Yang pada intinya, tetap suatu kebetulan astronomi.

Teori bahwa bulan tadinya adalah sebagian dari bumi yang mental keluar bumi karena tumbukan hebat di masa lalu hampir saja di setujui oleh semua orang, setelah sebelumnya mereka mengira bahwa bulan terbentuk dari debu debu angkasa yang mampat menjadi satelit bumi. Belakangan ini teori menyebutkan bahwa jika bagian sebesar bulan terambil dari bumi, maka bumi tidak akan bisa bulat seperti sekarang. Dan jika bulan tidak berongga, maka tidak mungkin bulan bisa berada menjadi satelit bumi.

Teori teori asal usul bulan kembali dipertanyakan, dan teori paling gila sepanjang sejarah mulai muncul, bahwa bulan diciptakan dengan sengaja oleh manusia terdahulu sebagai alat bantu dalam navigasi dan juga astronomi.

Kesempurnaan bulan yang keterlaluan, dan berbagai anomali yang ada dibulan, plus ditambah banyaknya benda benda terbang tak dikenal di bulan membuat banyak pihak mengatakan bahwa kemungkinan besar bulan adalah sebuah pesawat luar angkasa super besar yang diciptakan oleh mahluk cerdas pendahulu kita. Dan bulan belum ditinggalkan oleh penghuni nya! Semua kru Apollo dan astronot astronot lain atau peneliti bulan, semuanya telah melihat cahaya cahaya dari benda benda terbang tak dikenal yang lalu lalang diantara bulan, muncul dan hilang begitu saja, bahkan selalu menyertai setiap kedatangan dan kepergian para team astronot yang mengunjungi bulan. Mungkinkah di bulan adalah pangkalan tempat mahluk alien dan ufo?

Bloggership Award...

Diposting oleh vic kun

Wah,,,nggak nyangka blog kun yang masih newbie ini dapet Bloggership Award. Makasih buat temen-temen blogger...

Namun susahnya kun harus mengoper award ini dan menominasikan 5 blog,,,padahal kan kun pengen semua bloggers dapet ini semua...(lumayan feedbacknya dapet backlink).

Ini neh awardnya :






Dan kun menominasikan award ini ke blog :
1.Natural Philosophy
2.Iyoslife
3.Goracedoit Donkdepeggy
4.Welcome To My Simple Home
5.Buah Pikiran IHSAN

peraturannya adalah sebagai berikut :
1. Letakkan logo di blogmu
2. Letakkan link blog yang telah memberikanmu award
3. Berikan ke blog yang lain
4. Buat link blog yang lain yang kamu berikan award
5. Tinggalkan pesan di blog mereka

Semoga yang dinominasikan di atas belum pernah dapat award ini sebelumnya. Moga makin semangat blogging,,,terima kasih untuk Indo-man yang telah menominasikan award ke blog ini...

Adakah "Teori Segalanya" ?

Diposting oleh vic kun

PERNAHKAH Anda membayangkan satu kota memiliki dua aturan yang sama sekali berbeda? Tentu akan terjadi kekacauan dan kerancuan. Tapi percayakah Anda, itulah yang terjadi pada alam semesta kita. Ada dua aturan sangat berbeda untuk menjelaskan fenomena dalam alam semesta kita?
Aturan itu adalah Teori Relativitas Umum Einstein dan Mekanika Kuantum.

Teori Relativitas Umum menggambarkan alam semesta sebagai hubungan antara materi dan geometri ruang-waktu (spacetime). Materi membuat ruang-waktu melengkung (curved), dan ruang-waktu membuat materi bergerak (motion). Kombinasi geometri-materi inilah yang kita rasakan sebagai gravitasi. Teori Relativitas Umum menjelaskan interaksi pada skala makro atau tingkat kasat mata, misalnya peredaran planet, bintang, dan galaksi

Ketika kita mencoba memahami alam semesta pada ukuran mikro atau tingkat partikel, maka kita harus memakai Mekanika Kuantum. Mekanika Kuantum mendeskripsikan alam semesta sebagai superposisi dari berbagai kemungkinan. Beberapa aturan umum pada skala makro dilanggar, seperti atas-bawah, simetri kanan-kiri, dan bahkan waktu
sebelum atau sesudah.

Masalahnya adalah kenapa harus ada dua aturan? Kenapa materi pada skala mikro berperilaku berbeda dengan materi pada skala makro? Walau demikian, berbeda dengan contoh kota yang kacau karena memiliki dua aturan berbeda, alam semesta tetap harmonis. Atas dasar pemikiran itulah, orang berpikir seharusnya ada satu teori umum yang mampu menjelaskan kedua hal tersebut.

Ide penyatuan teori

Sebelum kita masuk pada ide "Penyatuan Teori", ada baiknya kita mengenal dulu interaksi dasar yang mengatur alam semesta. Semua fenomena di alam semesta terjadi karena interaksi antarpartikel. Ada empat interaksi dasar, yaitu elektromagnetik, lemah, kuat, dan gravitasi. Interaksi elektromagnetik menghasilkan listrik, magnet, dan cahaya. Interaksi lemah menyebabkan peluruhan radioaktif. Dan interaksi kuat mengikat proton-proton dan neutron-neutron dalam inti atom. Mekanika Kuantum dipakai untuk menjelaskan mekanisme tiga interaksi pertama ini. Interaksi terakhir, gravitasi, dijelaskan Teori Relativitas Umum.

Adalah Albert Einstein yang pertama kali mencoba menggabungkan keempat interaksi tersebut dalam sebuah teori umum yaitu "Teori Segalanya" (Theory of Everything). Pertama, dia mencoba menggabungkan interaksi gravitasi dengan elektromagnetik, karena secara matematika kedua interaksi ini memiliki sifat sama yaitu berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
Einstein menghabiskan lebih dari 30 tahun sisa hidupnya berkutat pada
masalah ini, namun dia gagal.

Mimpi Einstein tetap hidup. Idenya adalah alam semesta ini seharusnya bisa dijelaskan satu teori tunggal, yang berlaku baik pada dunia makro maupun mikro. Para ilmuwan dari berbagai kalangan terus memburu teori tunggal ini. Mereka percaya, teori ini adalah kunci utama memahami alam semesta sesungguhnya bekerja. Inilah isu utama di kalangan para fisika teoritis.

Sejauh ini, ada dua kandidat utama sebagai "Teori Segalanya", yaitu Model Baku (Standard Model), dan Teori Dawai (String Theory). Artikel ini memberikan gambaran singkat bagaimana dua teori ini menggapai "Teori Segalanya".

Model baku

"Model Baku" memiliki sejarah yang panjang. Ratusan fisikawan berkontribusi dan ribuan eksperimen terlibat untuk mencari sebuah model untuk menjelaskan semua fenomena. "Model Baku" pertama kali diperkenalkan trio Nobel Fisika 1979, Sheldom Glashow, Abdus Salam, dan Steven Weinberg. Disebut "Model Baku" karena teori penyusunnya didukung hasil eksperimen. "Model Baku" sejauh ini adalah pemodelan untuk menyatukan tiga interaksi dunia mikro.

Ide utama "Model Baku" adalah menganggap partikel dasar pembentuk materi (quark dan lepton) adalah sebagai partikel titik. Partikel titik ini berinteraksi dengan partikel titik lain dan saling menukarkan sebuah partikel khusus yang disebut partikel pengantar interaksi (exchange particle). Satu partikel pengantar hanya bekerja khusus pada satu interaksi saja.

Para eksperimentalis sudah menemukan partikel pengantar untuk masing - masing interaksi. Foton untuk interaksi elektromagnetik, W dan Z untuk interaksi lemah, dan gluon untuk interaksi kuat. Satu partikel pengantar yang masih dalam prediksi teori adalah graviton untuk interaksi gravitasi.

Penemuan partikel pengantar ini adalah kunci dari penggabungan teori. Alasannya, pada tingkat energi tertentu maka partikel pengantar pada masing-masing interaksi bersatu dan tidak bisa dibedakan.

Glashow, Salam, dan Weinberg sudah berhasil membuktikan hal ini. Mereka menggabungkan interaksi elektromagnetik dan interaksi lemah dalam satu Teori Elektrolemah (Electroweak Theory). Tugas selanjutnya adalah menyatukan interaksi kuat bersama interaksi elektrolemah dalam satu teori, "Teori Unifikasi Agung" (Grand Unified Theory).

"Teori Unifikasi Agung" bukanlah masalah gampang karena ada satu sarat yang model ini belum buktikan, yaitu partikel supersimetri. Partikel supersimetri adalah partikel bayangan dari partikel pengantar interaksi. Satu partikel pengantar interaksi memiliki satu partikel supersimetri.

Kalau "Teori Unifikasi Agung" bisa tercapai, selanjutnya tugas yang tak kalah berat adalah mengawinkan dengan interaksi gravitasi dalam satu aturan: Kuantum-Gravitasi. Kendala selanjutnya adalah graviton yang belum ditemukan.

Saat ini "Model Baku" bekerja pada jalur utama fisika partikel dalam
menguak rahasia alam semesta. Alasannya karena banyak prediksi teoretis dengan "Model Baku" terbukti secara eksperimental. Kini para eksperimentalis dari berbagai belahan dunia bekerja untuk membuktikan prediksi terbesar dari "Model Baku" ini, Teori Unifikasi Agung dan Kuantum-Gravitasi.

Teori dawai

Teori ini lahir tanpa sengaja pada akhir tahun 60-an, ketika Leonard Susskind dari Stanford University menguraikan persamaan matematika Gabriele Veneziano (Itali) untuk interaksi kuat. Susskind melihat, persamaan tersebut menjelaskan partikel titik dalam Model Baku (quark dan lepton) dan partikel pembawa interaksi memiliki struktur internal, yaitu dawai energi yang bergetar. Dawai tersebut berosilasi, merenggang dan merapat, memutar dan memuntir. Perbedaan frekuensi osilasi pada dawai akan memberikan karakter unik pada partikel tersebut, seperti massa (mass) dan muatan (charge).

Ide Teori Dawai ini berkembang pesat di awal 80-an, setelah Michael Greene dan John Schwarz memperbaiki matematika Teori Dawai. Karya mereka menunjukkan, Teori Dawai mengarah pada penyatuan fenomena mikroskopik dan makroskopik.

Fisika kita sekarang hanya sanggup untuk mengerti "Bagaimana alam bekerja", tapi tidak sanggup menjawab, "Kenapa alam bekerja seperti demikian". "Teori Segalanya" menjanjikan penyatuansemua fenomena alam dalam satu teori umum, memberi jawaban "kenapa alam bekerja demikian". Tidak hanya sampai di sana, misteri awal kelahiran alam semesta pun bisa dilacak.

Kita sebenarnya adalah saksi sejarah pencarian intelektual "what is behind God's mind" tentang alam semesta ini. Akankah mimpi panjang Einstein ini akan berakhir pada suatu kesimpulan? Akankah "Teori Segalanya" menjadi akhir dari Fisika? Ataukah Tuhan sudah menyiapkan sesuatu di balik itu?
Wallahu'alam. Hanya Tuhan yang tahu....

Go Wireless Electricity

Diposting oleh vic kun

Beberapa hari yang lalu dalam testi fs vkun ada temen yang tanya bisa gak listrik dialirkan tanpa melalui kabel, kayak wifi geto...ampun deh tanyanya macem-macem ^,^ bingung juga vkun ditanya begetoo. Tapi sebagai temen, ya bantu mikir juga ,,, ya buka mo gak mo ya buka buku kuliah deh. trus dapat gak?? mo tau?? yuk ikut...


Sebenarnya teknologi pentransferan energi listrik tanpa kabel atau transmisi power wireless ini sebenarnya sudah lama didemonstrasikan oleh Nicholas Joseph Callan pada 1836, dengan menggunakan kumparan (coil) induksi yang terdiri dari dua gulungan kabel yang diisolasi. Kumparan pertama yang dialiri listrik dari baterai menginduksi kumparan kedua yang diletakkan berjauhan. Callan menggabungkan hasil penemuan dua ilmuwan sebelumnya, yakni William Sturgeon dan Michael Faraday. Sturgeon menemukan elektromagnet hasil mengaliri kabel yang dilingkarkan pada sebatang besi pada kumparan, sementara Michael Faraday yang menemukan prinsip induksi elektromagnetik, yakni perubahan medan magnet dapat mempengaruhi aliran listrik pada kabel yang berada di dekatnya.

Pada awal 1900-an, Nicola Tesla berhasil menyalakan lampu tanpa kabel power di ruang eksperimennya! Penemuan Tesla ini sangat mengesankan, namun tidak serta merta langsung disebarluaskan dan dikembangkan sebagai metode transmisi listrik wireless. Namun aplikasinya sekarang sudah banyak, seperti pada sikat gigi elektrik yang banyak di pasaran. Trus bagaimana caranya?? (mode bingung ON)

Ambil contoh sikat gigi elektrik tadi. Bila kita menggunakan charger tradisional tentu akan membahayakan, karena hampir semua sikat gigi setiap harinya terkena air. Sikat gigi elektrik di-charge menggunakan coupling induktif. Metode ini menggunakan medan magnet yang secara alami terdapat pada kabel yang dialiri listrik. Setiap kali arus listrik bergerak melalui seutas kabel, sebuah lingkaran medan magnet tercipta di sekelilingnya. Menggulung kabel menjadi sebuah kumparan akan meningkatkan medan magnet. Semakin banyak putaran kabel pada sebuah kumparan, semakin besar medan magnet yang dapat dihasilkan. Jika ada gulungan kabel lainnya yang diletakkan pada medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan tadi, arus listrik akan terinduksi ke dalam kabel tersebut. Begitulah inti dari cara kerja sebuah transformer, dan bagaimana sebuah sikat gigi elektrik di-charge. Berikut tiga langkah system charge wireless pada sikat gigi listrik:

1. Arus listrik berasal dari stopkontak di dinding mengalir melalui di dalam charger yang menghasilkan medan magnet. Dalam transformer, kumparan ini disebut dengan primary winding (gulungan utama)
2. Ketika sikat gigi elektrik diletakkan di atas charger, medan magnet yang dihasilkan primary winding menginduksi arus listrik ke dalam kumparan yang ada didalam sikat gigi elektrik yang disebut dengan secondary winding gulungan kedua ). Secondary winding ini terhubung langsung dengan baterai di dalam sikat gigi elektrik.
3. Arus listrik dari secondary winding me-recharge baterai.

Itu tadi transfer listrik tanpa kabel pada sikat gigi elektrik. Trus bagaimana pada benda yang lain? Peralatan elektronik rumah tangga menghasilkan medan magnet yang relatif kecil. Oleh karena itu, charger wireless harus diletakkan berdekatan agar dapat menginduksi arus listrik ke dalam peralatan elektronik tersebut. Medan magnet yang besar dan kuat dapat menginduksi peralatan elektronik dari jarak yang lebih jauh. Tapi, prosesnya akan sangat tidak efisien. Medan magnet yang menyebar ke seluruh pojok ruangan akan memakan energi yang besar, dan itu berarti pemborosan.

Pada November 2006, para peneliti di MIT melaporkan bahwa mereka telah menemukan sebuah cara yang efisien untuk mentransfer listrik antarkumparan yang berjarak beberapa meter. Tim ini membuat teori bahwa mereka dapat memperpanjang jarak antarkumparan dengan menambahkan resonansi pada frekuensi medan magnet yang sama. Analoginya ada pada terompet. Ukuran dan bentuk fisik terompet mencerminkan kepada frekuensi berapa ia bergetar, yang dikenal dengan frekuensi resonansi. Benda-benda lebih mudah digetarkan pada frekuensi resonansinya, ketimbang pada frekuensi lain. Itulah sebabnya, jika sebuah terompet dimainkan dapat mengakibatkan terompet lain di dekatnya ikut bergetar. Kedua terompet memiliki frekuensi resonansi yang sama. Hasil penelitian di MIT tersebut menunjukkan bahwa induksi dapat terjadi jika medan elektromagnet di sekitar kumparan beresonansi pada frekuensi yang sama.

Teori tersebut menggunakan kumparan melengkung, yang menyerupai bando, sebagai induktor. Pada kedua ujung kumparan tersebut dipasang piringan kecil yang dapat menyimpan listrik. Pada saat listrik mengalir, kumparan mulai beresonansi. Frekuensi resonansi kumparan ini diperoleh dari hasil penginduksian kumparan dan piringan kecil. Pada sistem ini, listrik berjalan sepanjang gelombang elektromagnetik, dan dapat disalurkan dari satu kumparan ke kumparan lainnya selama mereka memiliki frekuensi resonansi yang sama. Efek yang dihasilkannya sama seperti yang terjadi pada satu terompet yang ditiup dapat menyebabkan terompet ain ikut berbunyi.

Mungkinkah Melawan Gravitasi ???

Diposting oleh vic kun

Dah lama neh gak posting...pada kangen yach??? (pede banget ^,^) yups, kali ini vkun coba membahas masalah "efek levitasi". Tahu gak itu apa?? (sok tahu neh...) efek levitasi bisa diartiin sebagai efek melawan gravitasi (beneran???...>,<) jadi efek tersebut membuat benda dapat melayang tanpa bantuan alat apapun.Tertarik...monggo lanjut...


Sejak ditemukan benda "ajaib" superkonduktor rupanya terus membuat orang terheran-heran. Sebuah keanehan kembali diperlihatkannya: dia bisa menggantung tanpa tali di bawah batang logam bermagnet. Gimana caranya? neh vkun kasih tahu...

Sebuah lempengan keramik dibenamkan pada cawan berisi helium cair. Pada temperatur di bawah minus 200 derajat Celsius (keramik dari campuran bahan mineral yttrium, barium, dan oksida tembaga-vkun) berubah menjadi penghantar listrik bebas hambatan. Kemudian celupkan sebatang besi magnet ke dalam cawan yang berisi helium tadi. Ujung magnet didekatkan pada lempengan keramik, lantas diangkatnya perlahan-lahan.

Apa yang terjadi? Ternyata, keramik superkonduktor itu ikut terangkat mengikuti gerakan besi magnet. Pengaruh medan magnet itu rupanya tak terbatas di saat keramik ini berada dalam helium cair. Untuk beberapa lama, keramik itu masih tetap "bergantung" di bawah ujung besi magnet, sampai beberapa senti di atas permukaan helium, sebelum jatuh kembali ke dalam cawan. loch..katanya bisa melayang??? sabar bro...lanjut yoo..

Gejala dari percobaan tersebut dinamakan efek suspensi. Ketika gejala unik itu mulai tersebar, banyak fisikawan yang tak percaya, atau menerimanya dengan ragu-ragu. ya iyalah...vkun juga ^,^
Nah, trus kita kan mo bahas levitasi? bukan suspensi!!! tenang bro... mo ngopi anget dulu...

Lanjut bro...ternyata superkonduktor diketahui bisa memperlihatkan gejala unik yang lain yang disebut "efek levitasi". Seperti halnya pada gejala suspensi, efek levitasi itu juga muncul berkat pengaruh medan magnet. Boleh dikatakan, gejala levitasi itu merupakan kebalikan dari efek suspensi. Gejala levitasi ini terlihat di saat besi magnet didekatkan secara perlahan ke pada ujung batang superkonduktor, dari atas ke bawah. Pada jarak tertentu, superkonduktor boleh dilepas dari penjepitnya. Apa yang terjadi??? Besi magnet itu akan mengambang di udara, tidak jatuh ke bawah, terpental ke atas pun juga tak mau.

Gejala aneh itu hingga kini belum dapat dijelaskan secara tuntas hubungan sebab akibatnya. Namun, efek levitasi itu sudah dipraktekkan secara luas. Kereta api cepat MLU-001, di Jepang, yang bisa melaju di atas 450 km/per jam, telah mengadopsi teknologi itu. Roda kereta yang bermedan magnet melayang di atas rel yang dipasangi superkonduktor.

trus kenapa bisa begitu? bukannya dalam berbagai percobaan, jika dua magnet itu didekatkan, hanya ada dua kemungkinan, saling merekat, atau saling menolak!!!

Secara teoretis gejala suspensi itu bisa saja timbul pada dua batang magnet permanen. Hanya saja posisi magnet yang hendak digantungkan pada magnet lain mesti persis betul. Keduanya harus dari kutub yang berbeda, satu plus yang lain minus. Lantas, kekuatan kedua magnet itu mesti pas benar, agar diperoleh interaksi yang sempurna. Bila syarat itu terpenuhi, niscaya akan tercapai keseimbangan antara gaya tarik di antara keduanya dan gaya gravitasi.masalahnya, hal tersebut sulit karena keseimbangan tadi sangat peka. Celakanya, dengan robot sekalipun, posisi yang pas itu sulit tercapai. loch,,,trus gimana donk?

Ganjalan itu tak terjadi pada hubungan magnet dan superkonduktor. Bila batang magnet didekatkan, superkonduktor kontan akan terinduksi, sehingga punya kekuatan magnet dengan kutub yang sama. Jadi, kalau yang didekatkan adalah kutub positif, maka hasil induksinya pun medan positif. Namun, bila gerak batang magnet itu tiba-tiba menjauh, kontan akan terjadi perubahan pada gaya magnet superkonduktor tadi: dari positif ke negatif, atau sebaliknya. Keunikan inilah yang memungkinkan superkonduktor menggantung tanpa tali pada ujung batang magnet.

Yang aneh, bila superkonduktor itu bergerak mendekat -lantaran gaya tarik keduanya lebih besar ketimbang gravitasi- medan magnetnya akan mengecil sehingga dia tak terangkat dan menempel. Sebaliknya, bila dia bergerak menjauh, medan magnetnya menguat, sehingga dia akan terangkat. Keseimbangan jarak akan tercapai dengan sendirinya. Ooo...geto

Kategori